Selamat Datang di Blog LSM P3AN

AKTA NOTARIS SITI AMINAH, SH, NOMOR 210 TANGGAL 26 OKTOBER 2011

Kantor Pusat : Jl . William Iskandar Kab Asahan – Perwakilan : Jl. Jend. Sudirman KM. 2 Tanjungbalai- Jl. Merdeka Batu Bara Telp : 081396521601 - 082364315553

Jumat, 26 Oktober 2012

Rumah Tak Layak Huni " Warga Bunga Tanjung Butuh Perhatian Pemerintah "


Rumah Tak Layak Huni
Warga Bunga Tanjung Butuh Perhatian Pemerintah


Tanjungbalai, Sumut

Warga Jalan AMD Lingkungan 4 Kelurahan Bunga Tanjung Kecamatan Datuk Bandar Timur Kota Tanjungbalai, Rubiah ( 60 ), meminta perhatian pemerintah menanggulangi masalah kemiskinan, termasuk keadaan yang dialaminya hidup keterbatasan ekonomi dan fasilitas. Dengan keterbatasan itu, ia bersama keluarga menempati rumah tak layak huni tanpa didukung MCK, air dan listrik memadai.

” Rumah kami pak sudah lapuk, apalagi dapurnya tak bisa digunakan lagi karena dinding, lantai dan atapnya sudah rusak. Kalau WC juga tak ada, sedangkan air yang digunakan dari parit dan sumur tanah di depan rumah, bahkan tidak jarang air hujan digunakan untuk memasak dan minum ”, ungkap Rubiah.


Lanjutnya lagi, bertahun – tahun ia bersama keluarga tidak memiliki listrik dan lampu sehingga peralatan dan keperluan rumah menggunakan cara sederhana. Sementara malam hari, mereka memakai lampu buatan dari kaleng dan botol agar bisa menerangi rumah seadanya.

Oleh karena itu, Rubiah berharap pemerintah dapat memberikan bantuan melalui program – program yang ada, berupa rehab rumah, pembangunan MCK dan fasilitas air bersih serta memasukkan listrik maupun penerangan jalan sehingga persoalan kemiskinan yang dialaminya teratasi.



Tak Layak Huni Tanpa Fasilitas Listrik Dan Air " Rubiah Dambakan Rumah Sehat "


Tak Layak Huni Tanpa Fasilitas Listrik Dan Air
Rubiah Dambakan Rumah Sehat

Tanjungbalai, Sumut

Tepat di Jalan AMD Lingkungan 4 Kelurahan Bunga Tanjung Kecamatan Datuk Bandar Timur Kota Tanjungbalai, seorang warga alami keterbatasan ekonomi dan fasilitas yang mendukung kehidupan keluarga. Sebagian orang masih bisa menikmati fasilitas listrik beserta perlengkapannya, air bersih dan mandi cuci kakus ( MCK ). Namun, tidak demikian janda lansia yang satu ini, Rubiah ( 60 ), kesehariannya serba terbatas berjuang di tengah kemajuan teknologi dan tingginya tuntutan hidup. Ia bersama keluarga menempati rumah tak layak huni tanpa adanya listrik, air dan MCK memadai.

” Inilah keadaan rumah ibuk, sebagian sudah rusak. Dinding, lantai dan atap mulai lapuk karena sudah puluhan tahun belum diperbaiki “, ungkap Rubiah, saat ditemui dirumahnya, Sabtu ( 27/10 ).

Sambungnya lagi, kalau dapurnya memang rusak parah, namun masih digunakan juga. “ Tidak ada tempat memasak, itu satu –satunya. Mau tak mau tetap dipakai juga. Namun, harus hati hati menuju dapur, takut runtuh pak “ , ucap guru mengaji ini.

Rubiah menceritakan, kalau ia bersama 4 anaknya menggunakan air parit dan sumur didepan rumah untuk keperluan mencuci, memasak dan minum. Saat hujan turun, mereka sengaja menampung air hujan agar kebutuhan air sedikit terpenuhi.

“ Kami tahu air yang digunakan tidak bersih dan berbahaya bagi kesehatan. Ini semua demi memenuhi kebutuhan hidup karena kami tidak mampu beli air bersih dari PDAM maupun air isi ulang “, tambah Jijah, salah satu anak Rubiah.

Ia melanjutkan, bertahun tahun, mereka tidak memiliki listrik sehingga keperluan rumah tangga, seperti mencuci, memasak dan penerangan rumah menggunakan peralatan sederhana. Terutama dimalam hari, untuk menerangi rumah memakai lampu buatan dari kaleng dan botol.

Oleh karena itu, Rubiah dan keluarga berharap pemerintah dapat memperhatikan nasib rakyatnya melalui bantuan dan program pembangunan, berupa rehab rumah, pembangunan fasilitas air bersih, MCK , pemasangan instalasi listrik serta penerangan jalan sehingga masalah yang dihadapi dapat teratasi.